Aspek dalam Analisis Mengenai Dampak Lingkungan- Kegiatan
pertambangan untuk mengambil bahan galian berharga dari lapisan bumi
telah berlangsung sejak lama. Selama kurun waktu 50 tahun, konsep dasar
pengolahan relatif tidak berubah, yang berubah adalah skala kegiatannya.
Mekanisasi peralatan pertambangan telah menyebabkan skala pertambangan
semakin membesar. Perkembangan teknologi pengolahan menyebabkan
ekstraksi bijih kadar rendah menjadi lebih ekonomis, sehingga semakin
luas dan dalam lapisan bumi yang harus di gali. Hal ini menyebabkan
kegiatan tambang menimbulkan dampak lingkungan yang sangat besar dan bersifat penting. US-EPA (1995) telah melakukan studi tentang pengaruh kegiatan pertambangan terhadap kerusakan lingkungan dan kesehatan manusia pada 66 kegiatan pertambangan. Hasil studi disarikan pada tabel 1 dan terlihat bahwa pencemaran air permukaan dan air tanah merupakan dampak lingkungan yang sering terjadi akibat kegiatan tersebut.
Frekuensi terjadinya dampak lingkungan dari 66 kegiatan pertambangan.
Kegiatan pertambangan, selain menimbulkan dampak lingkungan, ternyata menimbulkan dampak sosial yang komplek. Oleh sebab itu, AMDAL suatu kegiatan pertambangan harus dapat menjawab dua tujuan pokok (World Bank, 1998):
1. Memastikan bahwa biaya lingkungan,
sosial dan kesehatan dipertimbangkan dalam menentukan kelayakan
ekonomi dan penentuan alternatif kegiatan yang akan dipilih.
2. Memastikan bahwa
pengendalian, penge-lolaan, pemantauan serta langkah-langkah
perlindungan telah terintegrasi di dalam desain dan implementasi proyek
serta rencana penutupan tambang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar