Blok mountain, yaitu kumpulan pegunungan yg terdiri atas
beberapa patahan. Blok mountain terjadi akibat tenaga endogen yg
berbentuk retakan - retakan di suatu daerah, ada yg naik dan ada yg
turun dan ada pula yg berbentuk miring sehingga terbentuk komplek
pegunungan patahan yg terdiri atas balok - balok lithosfera.
Tenaga yg sangat besar dari dalam bumi dapat berpengaruh dalam membentuk
keragaman permukaan bumi. Ini disebabkan oleh tenaga endogen. Jadi
tenaga yg berasal dari dalam bumi disebut tenaga endogen. Tenaga
endogen mempunyai sifat membangun dan ada yg mempunyai sufat merusak .
Tetapi secara umum tenaga endogen bersifat membangun. Tenaga endogen
merupakan kekuatan yg mendorong terjadinya pergerakan kerak bumi.
Pergerakkan ini disebut diastropisme. Pergeseran kerak bumi akan
menjadikan permukaan bumi berbentuk cembung, seperti pegunungan atau
gunung - gunung merapi, serta berbentuk cekung, seperti laut dan danau.
Kerak bumi terdiri dari 2 macam, yaitu kerak benua dan kerak
samudra. Kerak benua, antara lain kerak benua Eropa dan Asia atau biasa
disebut Eurasia, kerak benua Afrika, kerak benua Hindia, kerak samudra
Pasifik, dan kerak samudra Atlantik.
Secara geologis, tenaga endogen meliputi tektonisme, vulkanisme, dan seisme (gempa).
a. Hasil dari proses tektonisme
Tektonisme adalah perubahan letak atau kedudukan lapisan kulit bumi secara horizontal maupun
vertikal. Berdasarkan kecepatan gerak dan luas daerah, tektonisme dibedakan atas epirogenesa dan
orogenesa.
1. Epirogenesa adalah gerakan pada lapisan kulit bumi secara horizontal maupun vertikal akibat
pengangkatan dan penurunan permukaan bumi yg terjadi sangat lambat serta meliputi wilayah yg sangat
luas. Gerakan epirogenesa dibagi menjadi 2 sebagai berikut.
a. Epirogenesa positif, yaitu gerak turunnya permukaan bumi sehingga laut seolah - olah mengalami
kenaikan.
b. Epirogenesa negatif, yaitu gerak turunnya permukaan bumi sehingga laut seolah - olah mengalami
penurunan.
2. Orogenesa adalah gerakan pada lapisan kulit bumi secara
horizontal maupun vertikal akibat pengangkatan dan penurunan permukaan
bumi yg terjadi sangat cepat serta meliputi wilayah yg sempit. Misalnya,
pembentukan deretan sirkum pasifik.
Berdasarkan bentuknya, proses tektonisme dibedakan atas patahan dan lipatan.
1. Lipatan, terjadi akibat tenaga endogen yg mendatar dan bersifat liat (plastis) sehingga permukaan bumi mengalami pengerutan. Bagian yg terlipat ke atas dinamakan punggung lipatan (antiklinal), sedangkan yg melipat ke bawah dinamakan lembah lipatan (sinklinal). Jenis - jenis lipatan sebagai berikut.
a. Lipatan tegak (symmetrical folds), terjadi karena pengaruh tenaga horizontal sama atau tenaga radial sama dengan tenaga tangensial.
b. Lipatan miring (asymmetrical folds), terjadi karena arah tenaga horizontal tidak sama.
c. Lipatan menutup (recumbent folds), terjadi karena tenaga tangensialsaja yg bekerja.
d. Lipatan rebah (overturned folds), terjadi karena arah tenaga horizontal dari satu arah.
e. Lipatan sungkup (overthurst), terjadi karena adanya pergerakan pada sepanjang kerak bumi.
Berdasarkan bentuknya, proses tektonisme dibedakan atas patahan dan lipatan.
1. Lipatan, terjadi akibat tenaga endogen yg mendatar dan bersifat liat (plastis) sehingga permukaan bumi mengalami pengerutan. Bagian yg terlipat ke atas dinamakan punggung lipatan (antiklinal), sedangkan yg melipat ke bawah dinamakan lembah lipatan (sinklinal). Jenis - jenis lipatan sebagai berikut.
a. Lipatan tegak (symmetrical folds), terjadi karena pengaruh tenaga horizontal sama atau tenaga radial sama dengan tenaga tangensial.
b. Lipatan miring (asymmetrical folds), terjadi karena arah tenaga horizontal tidak sama.
c. Lipatan menutup (recumbent folds), terjadi karena tenaga tangensialsaja yg bekerja.
d. Lipatan rebah (overturned folds), terjadi karena arah tenaga horizontal dari satu arah.
e. Lipatan sungkup (overthurst), terjadi karena adanya pergerakan pada sepanjang kerak bumi.
Bentuk Berbagai jenis lipatan |
2. Patahan, terjadi akibat tenaga endogen yg relatif cepat, beik secara vertikal maupun horizontal. Jenis - jenis patahan sebagai berikut.
a. Tanah naik (horst), yaitu dataran yg terletak lebih tinggi dari
daerah sekelilingnya, akibat dataran di sekelilingnya patah. Horst
menjadi akibat gerak tektogenesa horizontal memusat, yaitu tekanan dari 2
arah atau lebih yg menimbulkan kerak bumi terdorong naik.
b. Tanah turun (graben / slenk), yaitu kenampakan dataran yg
letaknya lebih rendah dari daerah di sekelilingnya, akibat dataran di
sekelilingnya patah. Graben terjadi karena tarikan dari dua arah yg
mengakibatkan kerak bumi turun.
c. Sesar, yaitu patahan yg diakibatkan oleh gerak horizontal yg
tidak frontal dan hanya sebagian saja yg bergeser. Sesar ini dibagi
menjadi 2, yaitu dekstral dan sinistral. Dekstral, yaitu jika kita
berdiri di depan potongan sesar di depan kita bergeser ke kanan.
Sinistral, yaitu jika kita berdiri di depan potongan besar sesar di
depan kita bergeser ke kiri.
Bentuk muka bumi dari bentuk patahan dan lipatan diantaranya sebagai berikut.
1. Pegunungan
Pegunungan adalah kumpulan dari gunung gunung yg membentuk
permukaan bumi seolah - olah bergelombang dengan lembah dan lekukan di
antara gunung - gunung tersebut. Contoh dua deretan pegunungan di
Indonesia, yaitu
a. Sirkum Pasifik, yg melalui Sulawesi, Maluku, Papua, dan Halmahera.
b. Sirkum Mediterania
- Busur dalam (vulkanis) yg melalui Sumatera, Jawa, Bali, Lombok, Sumbawa, Flores, Solor, Alor, Weter, Damar, Nila, Seua, Manuk, Kepulauan Banda, dan berakhir di Pulau Ambon.
2. Dataran Tinggi
Dataran tinggi adalah daerah datar yg berada pada ketinggian di atas
700 m. Dataran ini bisa terbentuk dari dataran rendah yg mengalami
pengangkatan dengan bentuk datar. Meskipun saat ini pada umumnya dataran
tinggi sudah mengalami erosi, namun sisa - sisa erosi yg merupakan
puncak - puncak tertinggi mempunyai tinggi yg sama. Misalnya, Dataran
Tinggi Bandung di Jawa Barat, Dataran Tinggi Karo di Sumatera Utara,
Dataran Tinggi Dekan di India, Dataran Tinggi Yura di Perancis, Dataran
Tinggi Gayo di Aceh.
3. Plato atau Plateau
Bentuk permukaan bumi ini merupakan dataran tinggi dengan bagian
atas relatif rata dan telah mengalami eorsi. Misalnya, Plato Dieng di
Jawa Tengah, Plato Madi di Kalimantan.
4. Depresi
Depresi adalah bagian permukaan bumi yg mengalami penurunan.
Bentuk depresi memanjang disebut slenk, sedangkan yg membulat disebut
basin. Misalnya, Depresi Jawa Tengah dan Lembah Semangka.
5. Palung Laut
Palung Laut adalah bagian luar bumi yg terdapat pada dasar
laut dengan kedalaman lebih dari 5.000 meter. Bentuknya memanjang dan
sempit sebagai akibat dari proses penenggelaman yg terus - menerus.
Misalnya, Palung Laut Mindanau dan Palung Laut Kai.
6. Lubuk Laut
Proses pembentukan lubung laut sama dengan palung laut, hanya
berbeda pada bentuknya saja, yaitu yg membulat dengan kedalaman juga
lebih dari 5.000 meter. Misalnya, Lubuk Laut Sulu dan Lubuk Laut Banda.
7. Punggung Laut
Bentuk dari punggung laut dapat digambarkan seperti bukit di
dasar laut. Sebagian dari punggung laut ada juga yg muncul di atas
permukaan air laut. Misalnya, Punggung Laut Sibolga dan Punggung Laut
Snelius.
8. Ambang Laut
Ambang Laut adalah pembatas pada dasar lautyg memisahkan 2 laut dalam. Misalnya, Ambang Laut Sulu dan Selat Gilbatar.
9. Shelf
Shelf adalah bagian laut yg dalamnya kurang dari 200 meter. Misalnya, Shelf Laut Jawa dan Laut Arafuru.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar