Senin, 16 Februari 2015

Pengaruh Struktur Geologi terhadap Muka bumi

PENGARUH STRUKTUR GEOLOGI TERHADAP MUKA BUMI
Blok mountain, yaitu kumpulan pegunungan yg terdiri atas beberapa patahan. Blok mountain terjadi akibat tenaga endogen yg berbentuk retakan - retakan di suatu daerah, ada yg naik dan ada yg turun dan ada pula yg berbentuk miring sehingga terbentuk komplek pegunungan patahan yg terdiri atas balok - balok lithosfera.
      Tenaga yg sangat besar dari dalam bumi dapat berpengaruh dalam membentuk keragaman permukaan bumi. Ini disebabkan oleh tenaga endogen. Jadi tenaga yg berasal dari dalam bumi disebut tenaga endogen. Tenaga endogen mempunyai sifat membangun dan ada yg mempunyai sufat merusak . Tetapi secara umum tenaga endogen bersifat membangun. Tenaga endogen merupakan kekuatan yg mendorong terjadinya pergerakan kerak bumi. Pergerakkan ini disebut diastropisme. Pergeseran kerak bumi akan menjadikan permukaan bumi berbentuk cembung, seperti pegunungan atau gunung - gunung merapi, serta berbentuk cekung, seperti laut dan danau.

     

     Kerak bumi terdiri dari 2 macam, yaitu kerak benua dan kerak samudra. Kerak benua, antara lain kerak benua Eropa dan Asia atau biasa disebut Eurasia, kerak benua Afrika, kerak benua Hindia, kerak samudra Pasifik, dan kerak samudra Atlantik.

Secara geologis, tenaga endogen meliputi tektonisme, vulkanisme, dan seisme (gempa).



     a. Hasil dari proses tektonisme 

         Tektonisme adalah perubahan letak atau kedudukan lapisan kulit bumi secara horizontal maupun                            

          vertikal. Berdasarkan kecepatan gerak dan luas daerah, tektonisme dibedakan atas epirogenesa dan 

          orogenesa.

    

 1. Epirogenesa adalah gerakan pada lapisan kulit bumi secara horizontal maupun vertikal akibat  

     pengangkatan dan penurunan permukaan bumi yg terjadi sangat lambat serta meliputi wilayah yg sangat 

     luas. Gerakan epirogenesa dibagi menjadi 2 sebagai berikut.

   

a. Epirogenesa positif, yaitu gerak turunnya permukaan bumi sehingga laut seolah - olah mengalami              

    kenaikan.

b. Epirogenesa negatif, yaitu gerak turunnya permukaan bumi sehingga laut seolah - olah mengalami

    penurunan.

          2. Orogenesa adalah gerakan pada lapisan kulit bumi secara horizontal maupun vertikal akibat pengangkatan dan penurunan permukaan bumi yg terjadi sangat cepat serta meliputi wilayah yg sempit. Misalnya, pembentukan deretan sirkum pasifik.
     Berdasarkan bentuknya, proses tektonisme dibedakan atas patahan dan lipatan.

     1. Lipatan, terjadi akibat tenaga endogen yg mendatar dan bersifat liat (plastis) sehingga permukaan bumi mengalami pengerutan. Bagian yg terlipat ke atas dinamakan punggung lipatan (antiklinal), sedangkan yg melipat ke bawah dinamakan lembah lipatan (sinklinal). Jenis - jenis lipatan sebagai berikut.
     a. Lipatan tegak (symmetrical folds), terjadi karena pengaruh tenaga horizontal sama atau tenaga radial sama dengan tenaga tangensial.
      b. Lipatan miring (asymmetrical folds), terjadi karena arah tenaga horizontal tidak sama.
      c. Lipatan menutup (recumbent folds), terjadi karena tenaga tangensialsaja yg bekerja.
      d. Lipatan rebah (overturned folds), terjadi karena arah tenaga horizontal dari satu arah.
      e. Lipatan sungkup (overthurst), terjadi karena adanya pergerakan pada sepanjang kerak bumi.


Bentuk Berbagai jenis lipatan


     2. Patahan, terjadi akibat tenaga endogen yg relatif cepat, beik secara vertikal maupun horizontal. Jenis - jenis patahan sebagai berikut.
a. Tanah naik (horst), yaitu dataran yg terletak lebih tinggi dari daerah sekelilingnya, akibat dataran di sekelilingnya patah. Horst menjadi akibat gerak tektogenesa horizontal memusat, yaitu tekanan dari 2 arah atau lebih yg menimbulkan kerak bumi terdorong naik.
b. Tanah turun (graben / slenk), yaitu kenampakan dataran yg letaknya lebih rendah dari daerah di sekelilingnya, akibat dataran di sekelilingnya patah. Graben terjadi karena tarikan dari dua arah yg mengakibatkan kerak bumi turun.






c. Sesar, yaitu patahan yg diakibatkan oleh gerak horizontal yg tidak frontal dan hanya sebagian saja yg bergeser. Sesar ini dibagi menjadi 2, yaitu dekstral dan sinistral. Dekstral, yaitu jika kita berdiri di depan potongan sesar di depan kita bergeser ke kanan. Sinistral, yaitu jika kita berdiri di depan potongan besar sesar di depan kita bergeser ke kiri.






Bentuk muka bumi dari bentuk patahan dan lipatan diantaranya sebagai berikut.



1. Pegunungan

  Pegunungan adalah kumpulan dari gunung gunung yg membentuk permukaan bumi seolah - olah bergelombang dengan lembah dan lekukan di antara gunung - gunung tersebut. Contoh dua deretan pegunungan di Indonesia, yaitu

    a. Sirkum Pasifik, yg melalui Sulawesi, Maluku, Papua, dan Halmahera.

    b. Sirkum Mediterania


  • Busur dalam (vulkanis) yg melalui Sumatera, Jawa, Bali, Lombok, Sumbawa, Flores, Solor, Alor, Weter, Damar, Nila, Seua, Manuk, Kepulauan Banda, dan berakhir di Pulau Ambon.
Busur Luar (non Vulkanis) yg melalui P.Simelue, P.Nias, P.Batu, P.Mentawai, Enggano, tenggelam di selatan P.Jawa, Sawu Roti, Timor, Kep.Leti, Sermata, Kep.Barbar, Kep.Tanibar, Kep.Watubela, Kep.Laut Seram, Manipa, Baru, dan pulau pulau kecil sekitarnya.



2. Dataran Tinggi

    Dataran tinggi adalah daerah datar yg berada pada ketinggian di atas 700 m. Dataran ini bisa terbentuk dari dataran rendah yg mengalami pengangkatan dengan bentuk datar. Meskipun saat ini pada umumnya dataran tinggi sudah mengalami erosi, namun sisa - sisa erosi yg merupakan puncak  - puncak tertinggi mempunyai tinggi yg sama. Misalnya, Dataran Tinggi Bandung di Jawa Barat, Dataran Tinggi Karo di Sumatera Utara, Dataran Tinggi Dekan di India, Dataran Tinggi Yura di Perancis, Dataran Tinggi Gayo di Aceh.



3. Plato atau Plateau

    Bentuk permukaan bumi ini merupakan dataran tinggi dengan bagian atas relatif rata dan telah mengalami eorsi. Misalnya, Plato Dieng di Jawa Tengah, Plato Madi di Kalimantan.




4. Depresi

    Depresi adalah bagian permukaan bumi yg mengalami penurunan. Bentuk depresi memanjang disebut slenk, sedangkan yg membulat disebut basin. Misalnya, Depresi Jawa Tengah dan Lembah Semangka.



5. Palung Laut

    Palung Laut adalah bagian luar bumi yg terdapat pada dasar laut dengan kedalaman lebih dari 5.000 meter. Bentuknya memanjang dan sempit sebagai akibat dari proses penenggelaman yg terus - menerus. Misalnya, Palung Laut Mindanau dan Palung Laut Kai.



6. Lubuk Laut

    Proses pembentukan lubung laut sama dengan palung laut, hanya berbeda pada bentuknya saja, yaitu yg membulat dengan kedalaman juga lebih dari 5.000 meter. Misalnya, Lubuk Laut Sulu dan Lubuk Laut Banda.



7. Punggung Laut

    Bentuk dari punggung laut dapat digambarkan seperti bukit di dasar laut. Sebagian dari punggung laut ada juga yg muncul di atas permukaan air laut. Misalnya, Punggung Laut Sibolga dan Punggung Laut Snelius.



8. Ambang Laut

    Ambang Laut adalah pembatas pada dasar lautyg memisahkan 2 laut dalam. Misalnya, Ambang Laut Sulu  dan Selat Gilbatar.



9. Shelf

    Shelf adalah bagian laut yg dalamnya kurang dari 200 meter. Misalnya, Shelf Laut Jawa dan Laut Arafuru.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar